Minggu, 20 Mei 2012

Pengaruh lemak perut dalam kesehatan Solusi Menurunkan Berat Badan dan Mengikis Lemak Bagian Perut


Impotensi atau disfungsi ereksi (DE) adalah salah satu jenis problem seksual yang dialami kebanyakan pria. Untuk mengatasi kondisi ini, dokter biasanya meresepkan obat seperti pil biru atau Viagra. Tetapi penggunaan obat-obatan hanyalah solusi jangka pendek dan perlu pengawasan tenaga medis. Bagi mereka yang mengalami impotensi, kini ada alternatif murah tanpa harus meminum obat. Solusi tersebut adalah menurunkan berat badan dan mengikis lemak di bagian perut. Untuk mewujudkannya, rutinlah berolahraga secara teratur dan menjalani pola hidup yang lebih sehat.
Menurunkan bobot tubuh dapat menjadi salah satu solusi jangka panjang bagi Kaum Adam yang ingin mengembalikan “kejantanan” mereka. Upaya menurunkan antara 5  sampai 10 persen berat badan dalam kurun waktu dua bulan ternyata mampu meningkatkan fungsi ereksi dan mengembalikan hasrat seksual pria obesitas yang mengidap diabetes. Kelebihan berat badan, terutama penumpukan lemak di perut, bisa mempengaruhi fungsi seksual pria dengan berbagai cara. Obesitas dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk memasok darah ke bagian penis, dan menyebabkan produksi testosteron menurun.
Meski hasil studi tentang pelangsingan dan impotensi terus berkembang, namun  fakta menunjukkan bahwa pria yang aktif secara fisik dan punya pola makan sehat relatif memiliki kehidupan seks berkualitas dan kondisi kesehatan yang prima. Upaya pelangsingan dapat memperbaiki kehidupan seks akan membuka mata kaum Adam yang berperut buncit untuk lebih sadar akan ancaman bahaya seperti jantung, diabetes dan stroke. Anda bicara tentang pencegahan yang diinginkan. Ketika saya berbicara tentang memulihkan kesehatan penis, hal ini akan menarik perhatian mereka.
Ereksi terjadi saat saluran pembuluh darah menuju penis membesar dan menyebabkan organ vital ini terisi penuh dengan darah. Proses ini dimulai ketika lapisan dalam pembuluh (endothelium) melepaskan nitrat oksida, sejenis molekul yang memberi sinyal pada otot-otot sekitarnya untuk rileks. Viagra dan obat-obatan sejenisnya bekerja dengan meningkatkan jumlah nitrat oksida dalam endotelium. Ereksi pada dasarnya adalah sebuah peristiwa kardiovaskular. Jika aliran darah tak mau meningkat karena pembuluh darah tidak melebarkan normal, maka ada penurunan dalam fungsi ereksi

Sumber : setengahbaya.info

0 komentar:

Posting Komentar

KLIK BENDERA UNTUK MENGALIHKAN BAHASA
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

 
Design by Wordpress Theme | by Templates | coupon codes